TIRAM NEWS.
Medan | — Berita tak sedap kembali mengguncang
institusi penegak hukum di Kota Medan. Setelah heboh kasus salah tangkap yang menimpa Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar, S.T., kini muncul dugaan upaya “pendinginan issu” lewat jamuan makan dan ngopi bareng antara jajaran Intel Polrestabes Medan dengan sejumlah wartawan di sebuah kafe kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.
Peristiwa salah tangkap itu terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025, di dalam pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan G193 rute Kualanamu–Jakarta. Iskandar yang saat itu hendak terbang ke Jakarta tiba-tiba diamankan oleh beberapa pria berpakaian sipil, disertai petugas Avsec dan awak kabin. Mereka menunjukkan surat perintah penangkapan atas nama “Iskandar” tanpa identitas lengkap.
Belakangan diketahui, surat perintah itu bukan ditujukan kepada Iskandar, S.T. Ketua DPW NasDem Sumut tersebut menjadi korban salah tangkap dengan alasan hanya karena kesamaan nama dengan pelaku judi online yang sudah menjadi target untuk dilakukan enangkapan.
Kasus ini sempat menghebohkan publik dan menjadi sorotanasyarakat dan berbagai media mengingat korbannya salah satu Pimpinan Partai untuk Propinsi Sumut. Namun, tak lama berselang, pemberitaannya perlahan meredup. Banyak yang bertanya, mengapa isu sebesar itu tiba-tiba hilang dari permukaan.
Seorang sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan hal mengejutkan. “Macemana tak redup bang beritanya, orang yang memberitakannya saja dudah diajak jamuan makan ngopi bareng di salah satu kafe Jalan Perintis Kemerdekaan,” ujarnya dengan nada datar namun penuh makna.
Informasi lain yang beredar di grup wartawan menyebutkan bahwa kegiatan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak dengan para jurnalis yang semula dijadwalkan di Lapangan Benteng, dipindahkan ke Mako Polrestabes Medan dan dimundurkan ke pukul 17.00 WIB dan tempatnya juga bergeser ke Perintis Coffe di jalan Perintis Kemerdekaan Medan. Namun di waktu yang sama, Kasat dan Kanit Intel Polrestabes Medan justru tampak menjamu para wartawan di sebuah kafe di Jalan Perintis Kemerdekaan, yang dikenal dengan nama Perintis Kupy.
Dari pantauan di lokasi, suasana terlihat akrab. Kasat dan Kanit Intel duduk bersama beberapa wartawan yang diundang secara khusus walaupun saat itu juga hadir beberapa wartawan yang tidak diundang secara khusus yang duduk terpisah dengan wartawan yang diundang secara khusus. Percakapan berlangsung santai, diselingi tawa ringan, seolah tanpa beban. Namun, di balik aroma kopi dan suasana hangat itu, publik mulai menaruh curiga: benarkah jamuan ini hanya sekadar silaturahmi, atau justru bagian dari “peredaman isu yang lagi ramai di beritakan”?
Salah seorang wartawan yang hadir sempat menanyakan langsung kepada Kanit Intel, “Ini kegiatan apa, ada kaitannya dengan kasus korban salah tangkap Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar, S.T.?”
Dengan wajah datar, Kanit Intel menjawab singkat, “Tidak bang.”
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi kepada Kapolrestabes Medan masih belum membuahkan hasil. Pesan singkat yang dikirim awak media melalui WhatsApp hanya berstatus centang dua tanpa ada balasan.
Pertemuan di kafe tersebut diketahui berlangsung pada Senin, 20 Oktober 2025, sekitar pukul 17.00 WIB. Meski disebut sekadar ajang ngopi santai, namun waktunya yang berdekatan dengan mencuatnya kasus salah tangkap menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik dan insan pers sendiri.Sulit dipercaya alasan salah tangkap tersebut mengingat Bapak Iskandar ST termasuk tokoh,pimpinan Partai Nasdem untuk wilayah Sumut,apakah Intel atau Petugas dari Polrestabes tidak mengenali wajah Beliau sebagai salah seorang pimpinan Partai di wilayah Sumut,apakah Petugas tidak mengkroscek terlebih dahulu data yang dipegang apakah itu foto target yang akan ditangkap sebelum melakukan penangkapan???
Sekaitan dengan berita salah tangkap tersebut lagi viral di masyarakat medan dan upaya untuk mensenyapkan berita tersebut apakah pertemuan jamuan makan bagi sebahagian wartawan yang dilaksanakan di salah satu Cafe ini bentuk pendekatan komunikasi, atau justru strategi menenangkan ramainya berita yang mengguncang institusi kepolisian khusus di wilayah hukum Polrestabes medan? Waktu dan sikap tegas Kapolrestabes Medan sangat dinantikan untuk menjawab issu salah tangkap tersebut.( Els)









